bagaimana jadinya jika kau menciptakan sesuatu tetapi apa yang terjadi dan nampak malah tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan? tentu saja bisa dipastikan bahwa kau akan kecewa dan marah. kau mengutuk dirimu sendiri karena menciptakan hal yang buruk dan busuk. maka itulah yang dirasakan victor—yang jenius—ketika mendapati kenyataan bahwa apa yang telah diciptakan dari otak dan tangannya malah membuatnya menyesal tak berkesudahan. menyedihkan bahwa terkadang hal-hal indah dan menyenangkan yang dibayangkan sebelumnya ternyata mengandung banyak kemungkinan.
buku frankenstein ditulis dengan bahasa yang sangat ringan tetapi menimbulkan kesan yang gelap dan kelam. bagaimana tidak, di buku ini kau bisa merasakan betapa tidak bahagianya seorang victor terhadap hidupnya yang penuh penyesalan. ia menyesal lantaran telah menciptakan monster pembunuh yang menimbulkan teror untuk semua orang di sekitarnya. tentu saja, sebelum semua itu terjadi victor diliputi ambisi yang nyatanya mampu melampaui kodratnya sebagai manusia. apa yang dialami victor tidak lain adalah sebagai bahan perenungan bahwa manusia adalah ciptaan dan bukan pencipta.
melalui makhluk yang telah diciptakan oleh victor, lagi-lagi mengajarkan kita bahwa selalu ada dua sisi yang dimiliki oleh sesuatu yang disebut manusia; baik dan buruk. sisi buruk bisa timbul apabila manusia telah dikecawakan, dan kebaikan bisa menjadi sangat baik apabila manusia bisa mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan. lantas, sisi buruk yang ditampilkan oleh makhluk ciptaan victor adalah hasil dari kesedihannya yang terabaikan oleh sang pencipta. ia dibuang, diasingkan, tak dianggap, dihina, bahkan sang pencipta tak sudi berlama-lama untuk memandanginya. perasaan siapa yang tak hancur? nyatanya, ia hanya ingin dicintai dan diterima.
*.