sudah lama saya ingin membaca perempuan di titik nol, maka ketika saya menyambangi sebuah toko buku dan melihat buku ini di salah satu rak, tentu saja, segera kupindahkan ke tumpukan buku lain yang akan kubawa ke kasir.
kemudian apa yang saya rasakan ketika membaca paragraf awal yang juga menjadi permulaan kisah seorang perempuan bernama firdaus yang diceritakan oleh nawal el-saadawi adalah saya terbius. seolah saya tidak bisa berhenti membaca hingga akhir. jika boleh jujur, buku ini begitu memabukkan dan meracuni pikiran. isu feminisme sangat ditonjolkan dan memang sengaja dibuat seperti itu.
nawal el-saadawi mencoba menemui firdaus di sebuah ruang tahanan. ia merasa harus menemuinya karena firdaus mampu memberikan gambaran perihal sarkartis yang diterima kaum perempuan dari individu bernama laki-laki. dalam buku ini juga, kalian tidak akan menemukan sifat terbaik dari seorang laki-laki. firdaus adalah salah satu perempuan yang menjalani kehidupan menyedihkan akibat bejatnya laki-laki yang serakah dan tamak.
nawal el-saadawi mencoba menemui firdaus di sebuah ruang tahanan. ia merasa harus menemuinya karena firdaus mampu memberikan gambaran perihal sarkartis yang diterima kaum perempuan dari individu bernama laki-laki. dalam buku ini juga, kalian tidak akan menemukan sifat terbaik dari seorang laki-laki. firdaus adalah salah satu perempuan yang menjalani kehidupan menyedihkan akibat bejatnya laki-laki yang serakah dan tamak.
namun, di balik hidup yang menyedihkan, selalu terbentuk sebuah kekuatan. firdaus akhirnya tumbuh menjadi perempuan pemberani dan mematikan. dan sebelum firdaus berakhir di tiang gantungan, kalian akan merasakan bagaimana ia menemukan hal-hal yang dirasanya pantas untuk dilakukan.
"lebih baik saya mati karena kejahatan saya sendiri daripada saya mati karena salah satu dari kejahatan kalian (para lelaki)."
firdaus menempatkan dirinya pada sebuah keberanian untuk melawan. melawan laki-laki, melawan dunia, dan mempertahankan kebenaran yang ternyata harus ia bayar dengan kematian. ternyata, sekuat apapun seorang perempuan, ia tetaplah perempuan. kekalahan akan selalu ada, ia mengintai dan siap menemuimu kapan saja.
melalui kisah seorang firdaus yang melacurkan diri, maka kebusukan-kebusukan manusia seolah menampakkan diri. kritik sosial terasa dengan sangat jelas di mana kaum laki-laki menjadi individu yang dominan.
"semua perempuan adalah korban penipuan. lelaki memaksakan penipuan pada perempuan, dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat terbawah, dan menghukum mereka karena telah jatuh begitu rendah, mengikat mereka dalam perkawinan, dan menghukum mereka dengan kerja kasar sepanjang umur mereka, atau menghantam mereka dengan penghinaan, atau dengan pukulan."
*.