4.11.17

// into the water //


so, gue sebagai salah satu penggemar genre thriller sudah pasti tidak akan melewatkan “into the water” by Paula Hawkins. sebelumnya, tulisan Hawkins dalam novel “the girl on the train” berhasil menghadirkan suasana suram dan perasaan-perasaan tertekan, kesepian, kejam, kebohongan, kebencian, pengkhianatan, kegelapan, misteri, dan segala macam hal yang bisa membuat gue tahan napas disertai perasaan sesak dan kaget (sampe membelalakkan mata ๐Ÿ‘€ haha). maka, “into the water” juga demikian.


Nel Abbott adalah seorang single parent dan penulis, suatu hari ditemukan meninggal dunia di sebuah sungai. Nel bukanlah yang pertama mengalami nasib tragis di sungai berwarna hitam tersebut. sebelumnya, Katie, merupakan sahabat Lena (putri Nel) juga ditemukan tidak bernyawa di tempat yang sama. sebelumnya lagi adalah Lauren, dan masih ada lagi. kebanyakan perempuan (perempuan-perempuan putus asa dan tidak bahagia).

kecurigaan hadir di setiap bab yang secara perlahan membeberkan teka-teki dan potongan-potongan rahasia. lantas yang menjadi pertanyaan adalah apakah Nel dibunuh atau bunuh diri? ๐Ÿ’ฆ

di antara banyaknya tokoh yang bermunculan; Jules, Lena, Nickie, Mark, Louise, Erin, Patrick, Sean, Helen, dan masih ada lagi (yang sebenernya membuat gue bingung), akan tetapi, seperti biasa, Hawkins selalu berhasil membuat kita menebak-nebak. suasana thriller dalam buku ini pun tetap terasa. meski banyak kritik dari pembaca di luar sana, gue tetap pro “into the water” hehe… ๐Ÿป

p.s. beberapa hari yang lalu gue sempat mimpi menjumpai sungai (hitam keruh) yang isinya banyak mayat-mayat mengambang, seperti dalam buku ini ๐Ÿ’€
*.