26.2.18

// memoirs of a geisha //


“memoirs of a geisha” berlatar belakang Jepang menjelang pecahnya Perang Dunia II. bercerita tentang Sayuri yang merupakan anak seorang nelayan miskin, yang terpaksa dijual oleh ayahnya untuk menjadi seorang geisha di Kyoto. kisah Sayuri sangat memilukan; tentang perbudakan, hingga eksploitasi anak perempuan. perjuangan untuk menjadi seorang geisha, hingga tradisi dalam melelang keperawanan bagi seorang geisha sangat dielu-elukan.


saya sangat menikmati buku ini, sampai-sampai saya merasa bahwa ini adalah kisah nyata. semua tokoh yang ada di buku ini masing-masing mempunyai peran yang pas, seolah mereka menerima takdir hidup mereka masing-masing. saya menyukai tokoh bernama Mameha. dia pernah berkata kepada Sayuri bahwa “tak ada yang lebih baik daripada bekerja untuk melupakan kekecewaan.” paling tidak itu yang saya lakukan. dan yeah, Mameha benar, bekerja membuat saya melupakan beberapa kekecewaan.

dan terkadang pula, buku ini menghadirkan kesedihan. sejak Sayuri ke Kyoto untuk menjalani pendidikan sebagai seorang geisha, dia bahkan tidak pernah bertemu Ayahnya lagi. hingga pada akhirnya sang Ayah meninggal menyusul sang istri yang lebih dulu pergi.

berikut ini adalah bagian yang membuat saya bisa merasakan kepedihan yang dirasakan Sayuri;
“aku bertanya dalam hati, bagaimana perasaan ayahku jika melihatku berlutut di dalam apartemen Mameha, memakai kimono yang lebih mahal daripada apapun yang pernah dilihatnya, dengan seorang baron duduk di seberangku dan salah satu geisha paling terkenal di seluruh Jepang di sampingku. aku tak cukup berharga untuk lingkungan seperti ini. dan kemudian aku menyadari sutra indah yang membalut tubuhku dan merasa aku bisa mati tenggelam dalam keindahan. pada saat itu, bagiku keindahan adalah semacam melankolia yang menyakitkan.”

secara tidak langsung, saya merasa seperti membaca sejarah (tentu rasanya berbeda saat diajar sejarah oleh Mom di kelas dulu ๐Ÿ˜…). dan secara keseluruhan buku ini sangat memukau. penulisan yang sangat hebat, alur yang tidak terburu-buru, hingga ketika membacanya juga terasa sangat menyenangkan. RECOMMENDED ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
*.