sama halnya dengan kamu cerita yang tak perlu dipercaya dan 24 jam bersama gaspar, kali ini sabda armandio kembali bermain-main dengan karakter maupun cerita. satu kata; unik!
melalui keunikannya, armandio selalu menghadirkan cerita yang menarik. seolah keasyikan bercerita dan mengajak pembaca untuk menebak dan berimajinasi sendiri--atau malahan armandio tidak menuntut pembaca untuk mengerti. hal lain adalah selalu ada pesan tersembunyi yang menanti diraba-raba dengan akal sehat maupun tidak sehat.
dekat & nyaring mengisahkan tempat bernama gang patos yang telah ditinggalkan oleh hampir semua penghuninya. tersisa edi, idris, kina, wak eli, aziz, anak baik, nisbi, pak sam, dan satu tokoh bernama dea anugrah yang bukan penghuni gang patos. semua tokoh memiliki porsi yang pas dan apa adanya. selain itu, ada satu tokoh lagi bernama pak koksi yang digambarkan sebagai bagian dari dongeng awal mula gang patos terbentuk.
selama membaca saya banyak meraba-raba dan menyadari bahwa ada banyak hal yang tidak terdifinisikan; seperti jenis kelamin si tokoh anak baik, sebuah akuarium yang terasa janggal, dan masih ada beberapa hal lain yang tidak bisa kuingat lagi :)) oiya, salah satu hal yang juga menarik adalah tokoh kina yang membuat saya penasaran di awal cerita dan menjadi sebuah kejutan di akhir.
bagi saya, gang patos adalah gambaran daerah yang mengalami kemunduran di pinggiran ibu kota lantaran hampir semua penghuninya memilih pergi karena ketidakpastian dan pengabaian dari yang paling berkuasa. dalam hal ini--berdasarkan hasil pembacaan saya--isu sosial menjadi poin utama. entahlah, saya pikir dekat & nyaring tidak hanya menceritakan itu saja. saya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan dan biarlah para pembaca yang berimajinasi.
bagi saya, gang patos adalah gambaran daerah yang mengalami kemunduran di pinggiran ibu kota lantaran hampir semua penghuninya memilih pergi karena ketidakpastian dan pengabaian dari yang paling berkuasa. dalam hal ini--berdasarkan hasil pembacaan saya--isu sosial menjadi poin utama. entahlah, saya pikir dekat & nyaring tidak hanya menceritakan itu saja. saya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan dan biarlah para pembaca yang berimajinasi.
banyak yang bilang bahwa di novel kali ini mereka--para pembaca--kehilangan taste humor seperti yang mereka temukan di 'kamu' dan 'gaspar'. yah, barangkali armandio memang pingin menulis novel yang serius :)) juga, tentang novel ini yang disayangkan terlalu tipis bagi beberapa pembaca. bagi saya, ini sudah pas dan padat, bisa dibaca dalam sekali duduk. terlepas dari itu semua, dekat & nyaring memang bikin nagih.
*.