18.6.16

// 1Q84 //


just finished “1Q84” yeeaayy. kata Eka Kurniawan “membaca 1Q84 seperti mi rebus yang kelewat lama dimasak. percintaan yang kelewat lama, keburu lelah sebelum orgasme.” yeah, terlaaaaluuuuuu lamaaaaa. 1Q84 adalah karya kedua Haruki Murakami yang saya baca, setelah Norwegian Wood. well, seperti biasa, tulisan Murakami selalu mendetail meskipun beberapa bagian cukup erotis; khas Murakami.

1Q84 meninggalkan banyak pertanyaan; well it was a bit exhausting sebenarnya baca buku ini, tapi nggak tau kenapa saya suka. dan ada hal-hal yang sepertinya belum tuntas, belum terjawab, sengaja dibiarkan menggantung. but its okay, yang penting Aomame sama Tengo akhirnya bertemu ❤


oiya, Aomame ini si tokoh perempuan, seorang pembunuh bayaran, yg tiba-tiba melihat kalo di langit ada dua bulan yg menggantung. dia merasa dunia telah berubah; sehingga 1984 diubah menjadi 1Q84. sementara Tengo, si tokoh lelaki (yg bikin saya jatuh cinta *lho..) seorang guru bimbel matematika yg juga merasakan hal sama; di langit ada dua bulan yg menggantung. Aomame dan Tengo bertemu pertama kali ketika mereka berumur 10 tahun. pertemuan singkat yg meninggalkan kesan mendalam… hah hazeeg!! tp suatu hari mereka terpisah dan terus saling mencari selama 20 tahun. well, akhirnya mereka bertemu (sisi romantisnya ada di bagian ini nih..) dengan keadaan di langit ada dua bulan yg menggantung. dan Aomame sedang hamil, dan Aomame yakin itu anak Tengo. tapi kan mereka gak pernah ketemu selama 20 tahun. lha kok bisa hamil? karena sperma Tengo bertemu dgn sel telur Aomame melalui Fuka-Eri. bingung kan? iya, sama. siapa Fuka-Eri? ceritanya panjaaaaang. mending baca bukunya 😂

ada satu kalimat dari Aomame yg sangat saya sukai “temukan aku, selagi masih ada waktu…” iya, temukan aku!!!

P.S. kalo kepingin baca karya Murakami mending baca “Norwegian Wood” dulu. xoxo…
*.