15.8.18

// manurung  //


buku yang baik adalah buku yang bisa memberikan manfaat kepada pembacanya. dalam artian khusus adalah yang bisa menambah pengetahuan ketika habis membaca buku tersebut. salah satu contoh adalah buku puisi (manurung) ini.


“manurung” berarti “yang berasal dari langit”, merupakan buku puisi yang ditulis oleh faisal oddang. lantas, puisi-puisi yang ada di sini ditulis berdasarkan epos i la galigo (secara garis besar). berdasarkan wikipedia, la galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan peradaban bugis di sulawesi selatan.
dahulu sekali, saya agak acuh tentang hal-hal seperti ini (padahal saya sendiri adalah orang bugis hehe), sama acuhnya setiap kali mom mengajar pelajaran sejarah di kelas saya dulu. namun, tak kenal maka tak sayang. akhirnya dengan membaca manurung maka secara resmi saya berkenalan dengan i la galigo. dan saya akui, bahwa ini adalah perkenalan yang menarik; saya seperti ingin mengenal lebih jauh lagi.
biasanya puisi selalu identik dengan cinta. lantas, apa yang membuat saya tertarik membaca buku puisi ini? padahal ketika membaca judulnya saya bisa menyimpulkan bahwa tak ada puisi cinta di sana.
sejujurnya, di awal, saya hanya tertarik dengan ilustrasi pada sampul bukunya, maka saya pikir kenapa tidak memilikinya saja? membaca urusan nanti hehe. setelah memiliki, kemudian saya pikir lagi, kenapa tidak membacanya saja? lumayan mengisi kekosongan hehe.
maka begitulah, saya menghabiskan beberapa minggu untuk secara perlahan membaca semua puisi-puisi yang ada di buku ini, dan ternyata saya salah; manurung berisi puisi-puisi cinta dalam konteks yang unik. puisi-puisi dalam buku ini membuat saya tidak bisa berhenti membaca, hingga rasanya sayang sekali jika puisi-puisi ini cepat-cepat saya selesaikan. iya, saya seperti takut kehilangan!! maka ada beberapa puisi (mungkin hampir semuanya hehe) yang saya tandai sebagai favorit.
salah satunya, ini:
"pada suatu hari, kau percaya pohon-pohon akan habis ditebang untuk membangun istana atau membuka jalan ke arah rumah cucu-cucumu. di bumi, burung-burung akan hidup di dalam sangkar serta orang-orang tidak lagi mampu mendengar deru ombak."
barangkali, penggalan di atas adalah keadaan kita, manusia, saat ini. bahwa hidup kita telah terikat dan terbatas dari hal-hal yang semestinya bisa kita nikmati dengan bebas.
bagi saya, faisal oddang adalah penggila sastra dan kebudayaan, dan jelas buku puisi ini adalah salah satu wujud dari kegilaan (yang disukainya) dalam mempelajari sejarah budayanya. akhirnya, saya merasa bahwa faisal oddang adalah salah satu wujud manusia hebat hehe teruslah berkarya, tetaplah mengagumkan melalui tulisan!!
*.