nyatanya, kehidupan yang terlihat sempurna terkadang menyembunyikan retak yang menolak utuh, lantas diwarnai berulang dengan senyuman paling getir.
bagi jane, keluar dari masa lalu tak pernah mudah; serupa memaksa ziggy keluar dari bak mandi ketika masih ingin bermain lebih lama dengan banyak busa. masa lalu selalu menghasilkan kerapuhan di wajah malam yang pemurung. jane, seorang pemalu, dan seolah menarik diri dari segala. terlalu banyak kenapa yang tidak menemukan jawaban.
celeste gemar menyembunyikan luka di balik lengan baju; seolah semuanya baik-baik saja. tetapi, luka tetaplah luka. tak ada yang lebih mengenal celeste melebihi seorang lelaki yang gemar mengayunkan lengan dengan begitu fasih hingga memar kerap hinggap semaunya. celeste memiliki ketakutan sendiri, tak ada yang lebih pedih melebihi kegagalan yang tak mengenal sudah.
sementara, madeline, tak pernah benar-benar merelakan ketika abigail nyatanya memilih menarik diri. hidup madeline serupa drama yang mengalir tanpa spasi; menjatuhkan diri dengan kecemasan yang teramat. dan, bagi abigail, madeline adalah lelucon yang tak pernah membuatnya tertawa.
kebohongan-kebohongan kecil selalu berhasil menyempurnakan ketidaksempurnaan. ketiganya, seolah saling memahami keresahan masing-masing. pelukan kerap mereka bagi demi menyembuhkan luka, walau tak seberapa. lamat-lamat tak ada yang tersisa selain nyata yang mulai nampak. hingga pada satu titik tak ada yang lebih baik melebihi nyawa yang dipenggal kebisingan malam dengan belati paling nyata.
*.