26.6.18

// tsukuru tazaki tanpa warna dan tahun ziarahnya  //


beberapa buku murakami (yang pernah saya baca) selalu mengisahkan tentang kehilangan, kesunyian, kesedihan, kesendirian, dan kegalauan ☹️. barangkali, beberapa hal tersebut merupakan alasan kenapa saya menyukai karya-karya murakami. cukup lama saya menunggu karyanya yang lain, hingga pada suatu hari saya menemukan “tsukuru tazaki tanpa warna dan tahun ziarahnya”, seperti pelepas dahaga bagi saya yang saat itu sedang haus murakami ๐Ÿ˜„.


ketika membaca kisah tazaki, saya teringat dengan tori watanabe, tokoh utama di “norwegian wood”, yang juga mengalami kegalauan lantaran kehilangan orang terdekatnya. tazaki juga mengalami hal serupa; dia ditinggalkan sahabat-sahabatnya. lagi-lagi kisah tazaki mengingatkan saya kembali bahwa ternyata ikhlas itu tidak pernah mudah. tazaki melewati waktu bertahun-tahun terpuruk tanpa semangat; penyendiri dan rentan. hidupnya tanpa warna; tsukuru tazaki tanpa warna.

beruntung tazaki bertemu sara yang membantunya keluar dari keterpurukan pasca dibuang dan ditinggal tanpa penjelasan oleh sahabat-sahabatnya. dengan bantuan sara, tazaki mengunjungi sahabat-sahabatnya hingga ke finlandia; seolah kembali ke masa lalu, tazaki akhirnya menemukan jawaban untuk semua rasa sakitnya. terkadang, untuk berdamai dengan masa lalu saja kita membutuhkan waktu yang sangat lama, lho guys ๐Ÿ˜
*.